Untuk menguatkan sambungan-sambungan kayu, digunakan beberapa macam bentuk sambungan.
Cara penguatan sambungan yang sedikit agak rumit terletak pada rangka atap.Jika pekerjaan pada rangka atap ini dikerjakan tidak dengan tiliti, maka bangunan bisa terbelah dua.
Teknik sambungan yang digunakan pada perkerjaan struktur rangka atap adalah teknik jepit, tarikan dan tekanan.
Bagian rumah Tongkonan yang menjulang ke depan dan ke belakang disebut Longa. Agar Longa Tongkonan tidak rebah ke depan atau ke belakang (terbelah dua), maka dipasang dua batang kayu panjang yang menghubungkan ke duanya. Selain berfungsi untuk menanahan Longa, kedua batang kayu ini juga berfungsi untuk menjepit kayu-kayu kasau yang diletakkan dalam posisi menyilang sehingga tidak dapat terlepas.
Jika pada ujung bagian atas dari kayu-kayu kasau ini terjepit oleh dua batang kayu tadi, maka pada ujung bagian bawahnya dikaitkan pada sebatang kayu masing-masing pada kedua sisi bangunan. Kayu ini adalah landasan tempat permulaan atap rumah diletakkan.
Oleh karena beban massa atap yang cukup besar maka kayu-kayu kasau yang dikaitkan tidak bisa bergeser yang akan menyebabkan dua batang kayu yang menjepitnya sanggup menahan Longa tidak rebah.
Inilah sekilas penjelasan tentang cara pembangunan rumah Tongkonan yang menggunakan bambu sebagai atapnya. Dan jika menggunan atap seng misalnya, maka diperluakan sedikit modifikasi pada struktur atapnya seperti yang terlihat pada foto
0 Response to "Tongkonan karya Arsitektur warisan Leluhur"